Property & Bank

Janji Tambahan Kuota Belum Terealisasi, APERSI Kuatir Pengembang Akan Kolaps

tambahan kuota
Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah

Propertynbank.com – Angin segar yang dihembuskan pemerintah pada akhir Agustus lalu tentang tambahan kuota belum menjadi kenyataan. Sebelumnya pada 28 Agustus lalu, pemerintah melalui Kemenko mengumumkan kuota rumah subsidi FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) tahun 2024 akan ditambah sebanyak 34 ribu, atau digenapkan menjadi 200 ribu unit.

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pada 27 Agustus 2024 saat mengumumkan kebijakan ini menegaskan, penambahan kuota ini berlaku pada 1 September 2024.  Airlangga menambahkan, untuk bantuan FLPP ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan naiknya kuota FLPP diharapkan bisa mendorong kemampuan kelas menengah di sektor konsumsi, khususnya di bidang perumahan.

Namun, nyatanya hingga minggu kedua September 2024, tambahan kuota yang dinanti-nantikan oleh pengembang rumah subsidi belum dapat direalisasikan. Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) mengaku, hingga saat ini belum ada realisasi dari kebijakan tersebut, terkait penambahan kuota.

Baca Juga : Apresiasi Pemerintah, REI Sambut Baik PPN DTP Diperpanjang dan Penambahan Kuota FLPP 

“Tambahan 34 ribu unit ini ternyata belum bisa terlaksana. Kami telah kordinasi dengan berbagai pihak terkait ternyata memang belum ada kejelasan. Jadinya belum bisa akad kredit dan realisasinya jadi mundur, mudahan-mudahan bukan tertunda,” tegas Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah .

Tambahan Kuota Jangan Hanya Janji Manis

Junaidi berharap, semoga kebijakan ini bukan janji manis karena pihaknya merupakan pengembang rumah subsidi, dan khususnya yang tergabung dalam APERSI yang mencapai 3 ribuan anggota, berharap kuota tambahan ini segera direalisasikan.

“Dan seharusnya, di penghujung akhir jabatan Presiden Jokowi yang tinggal hitungan bulan ini, bisa menjadi kado manis bagi pengembang. Karena ini terkait program pak Jokowi yaitu PSR (Program Sejuta Rumah). Entah kenapa hingga minggu kedua September, ternyata belum  direalisasikan. Jangan sampai program yang selama ini sudah baik malah menjadi catatan kurang baik diakhir jabatan pak Jokowi,” tegas Junaidi.

Baca Juga : Kuota FLPP 19 Bank Berpeluang Ditambah, Ini Hasil Evaluasi Bank Pelaksana

Selain itu, imbuh Junaidi, dampak belum direalisasikannya kebijakan ini membuat pengembang lebih berhati-hati terkait cash flow. Dia berharap kondisi ini jangan sampai membuat pengembang kolaps usahanya karena banyak yang memiliki kewajiban pembayaran di perbankan yang tak bisa ditunda. Bahkan para pekerja bangunan atau tukang saat ini banyak yang menganggur karena tak ada pembangunan sejak beberapa bulan ini.

Junaidi menghimbau agar pemerintah segera merealisasikan janjinya karena dalam pembangunan properti atau perumahan karena selalu menggerakkan sektor lainnya. Ada sekitar 180 sektor industri yang juga akan bergerak jika ada pembangunan perumahan. “Tak hanya itu, masyarakat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menerima rumah subsidi juga menunggu realisasi ini,” pungkas Junaidi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini