scatter hitam
Pasokan Meningkat, Banyak Hotel Baru Di Jakarta - Property & Bank

Property & Bank

Pasokan Meningkat, Banyak Hotel Baru Di Jakarta

permintaan ruang kantor, hotel
Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property Martin Samuel Hutapea

Propertynbank.com – Industri properti di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama di sektor bisnis hotel dan apartemen sewa. Berdasarkan laporan terbaru dari Leads Property Indonesia, pasokan hotel dan apartemen sewa di Jakarta meningkat pada kuartal III tahun 2024.

Data yang di rilis oleh Leads Property Indonesia menyebutkan total pasokan mencapai 56,576 kunci kamar di 315 hotel pada kuartal berjalan. Penambahan baru datang dari hotel Bintang 3, Nemuru Grand Suites Hotel di MT. Haryono, menambahkan lagi 90 kunci kamar baru ke pasar. Kondisi ini sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Beberapa hotel baru masih dijadwalkan dibuka sepanjang sisa tahun ini. Hotel-hotel terkenal yang akan datang termasuk 25Hours Hotel The Oddbird Jakarta dan PARKROYAL Hotel Jakarta.

Baca Juga : Kuartal III 2024, Permintaan Ruang Kantor Di Jakarta Naik

Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property Martin Samuel Hutapea mengatakan, Jakarta mencatatkan 545.100 pengunjung internasional dalam dua bulan pertama kuartal berjalan, peningkatan sebesar 28,7% YoY, yang menunjukkan berlanjutnya pertumbuhan pasar pariwisata Jakarta terutama untuk tujuan bisnis.

”Tiongkok Daratan terus menjadi sumber pengunjung asing, memimpin dengan 99.289 pengunjung, diikuti oleh kontribusi signifikan dari Malaysia, Singapura, Jepang dan Arab Saudi, sebagai lima besar,” ungkap Martin.

Okupansi Hotel di Jakarta

Rata-rata tingkat hunian pada kuartal ini meningkat sebesar 3,7 poin persentase dibandingkan kuartal sebelumnya, mencapai 62,9%. Kenaikan ini didorong oleh kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, seiring dengan pemulihan aktivitas dunia usaha pasca pemilu. Selain itu, beragam acara seperti konser musik, konferensi, dan pameran turut memberikan dampak positif terhadap tingkat okupansi hotel di Jakarta.

Baca Juga : Tak Ada Proyek Baru, Pasar Kondominium di Jakarta Kuartal III 2024 Stagnan

Sentimen positif terus mendorong sektor perhotelan di Indonesia, berkat upaya pemerintah yang mempromosikan Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi unggulan. International Tourism Investment Forum 2024 dengan tema “Invest In Wonderful Indonesia” mengundang para investor untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Secara khusus, indeks pariwisata Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan, naik ke peringkat 22 pada tahun ini dari posisi 32 pada 2021. Dengan perkembangan ini, sektor perhotelan diperkirakan akan tetap solid hingga akhir tahun.

Pasokan Apartemen Sewa

Sementara itu, pada kuartal ini, sebuah proyek apartemen sewa baru mulai beroperasi dengan menghadirkan 148 unit serviced residence di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Properti ini dikelola oleh Somerset Kencana, yang merupakan bagian dari merek Ascott. Dengan penambahan ini, pasokan kumulatif apartemen sewa meningkat menjadi 10.444 unit.

Dari sisi lokasi, sebagian besar apartemen sewa masih terkonsentrasi di kawasan Jakarta CBD dengan porsi 48%. Namun, tingginya kenaikan harga lahan di pusat kota mendorong pengembang untuk mencari peluang di luar CBD (OCBD), terutama di kawasan Jakarta Selatan, yang mencatat kontribusi sebesar 33%.

Baca Juga : Insentif PPN Belum Mampu Dorong Penjualan Kondominium, Pengembang Wait and See

Martin menyebutkat mayoritas penghuni apartemen sewa masih berasal dari kalangan korporasi asing, karena sebagian besar karyawan mereka membutuhkan hunian dengan fasilitas lengkap dan kontrak jangka panjang. Untuk memenuhi kebutuhan ini, para pemilik properti menawarkan fasilitas dan layanan setara hotel, sehingga menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan kondominium standar. Hal ini mendorong permintaan kumulatif hingga mencapai 6.685 unit.

”Selain klien korporat, apartemen sewa juga semakin diminati oleh wisatawan jangka pendek, terutama yang bepergian bersama keluarga. Keunggulan berupa tata ruang yang luas, termasuk fasilitas dapur dan ruang tamu terpisah, menjadi daya tarik utama bagi kelompok tamu ini,” ungkap Martin.

Dalam hal pasokan di masa depan, pasar diperkirakan akan mengalami lonjakan pasokan baru, dengan setidaknya 743 unit pada tahun 2025. Ke depan, pasokan baru mungkin tidak hanya berasal dari gedung yang baru dibangun, tetapi juga dari konversi apartemen strata yang tidak terjual menjadi serviced residence. Strategi ini akan memberikan cara yang lebih efisien dari segi biaya untuk memperluas portofolio properti sambil meminimalkan pengeluaran modal akibat tingginya biaya pembangunan dan harga tanah.

Antisipasi terhadap masuknya ekspatriat juga akan diperhitungkan, mengingat negara ini mengharapkan lebih banyak investasi asing untuk mendorong perekonomian di bawah pemerintahan presiden yang baru. (Laporan Rafi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini